Sinergi dengan Santri dan Masyarakat, Panglima TNI Bumikan Wayang Kulit di Yudharta

Pasuruan, Yudharta- Kunjungan kerja yang dilakukan oleh Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono terus berlanjut. Setelah sebelumnya menggelar kunjungan kerja ke Kabupaten Mojokerto dan Bangkalan, kunjungan itu kali ini berlanjut ke Pasuruan.
Di Pasuruan, Panglima TNI dan Pangdam V/Brawjiaya Mayjen TNI Farid Makruf, M.A. menyaksikan pagelaranan wayang kulit di Ponpes Ngalah. Wayang kulit bertemakan Wiroto Purwo itu, diyakini mampu meningkatkan nilai-nilai kearifan lokal dan mitologi Indonesia.
Kedatangannya disambut Pengasuh Ponpes Ngalah, KH Moh Soleh Bahrudin bersama Nyai Hj Saada; Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf dan yang lainnya.
Pendiri Pondok Pesantren Ngalah, KH. Moh. Sholeh Bahruddin mengatakan acara pagelaran wayang kulit ini, selain bertujuan melestarikan budaya, juga menjadi momen penting bagi sinergitas antara sektor militer, masyarakat, dan dunia pendidikan.
“Sasaran akhirnya adalah menciptakan suasana yang harmonis dan kondusif dalam rangka peningkatan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” ujarnya.



Sementara itu, Bupati Irsyad Yusuf menyampaikan bahwa TNI-Polri, santri, masyarakat memiliki peran penting dan harus selalu bekerja sama untuk menjaga kehidupan bermasyarakat yang harmonis serta melestarikan budaya Indonesia.
“Pagelaran wayang kulit ini sejalan dengan semangat tersebut sehingga kita harus menjaga dan melestarikan kekayaan budaya bangsa,” ujarnya.
“Melalui cerita ini, kita dapat belajar tentang pengorbanan, keberanian dan pencarian jati diri yang mendalam. Terutama dalam konteks sinergitas TNI, Polri, Santri dan masyarakat,” kata Pangdam. Sabtu (02/09/2023).
Tak hanya itu, Pangdam meyakini terdapat banyak makna dari gelaran wayang kulit tersebut, diantaranya nilai-nilai filosofis yang bisa dijadikan panutan sehari-hari.
“Pagelaran ini juga sebagai implementasi niat kita bersama untuk mewariskan budaya luhur melalui pewayangan kepada generasi penerus,” jelas Mayjen TNI Farid Makruf.
Pangdam berharap, adanya gelaran wayang kulit tersebut nantinya bisa memberikan kontribusi besar dalam melestarikan seni wayang kulit di Indonesia.
“Pagelaran ini juga menjadi momentum untuk memperkuat hubungan, kerjasama dan toleransi antara TNI, Polri, Santri dan masyarakat,” kata Pangdam.
Untuk diketahui, beberapa hal juga disampaikan oleh Panglima TNI sebelum dimulainya gelaran wayang kulit tersebut.
Diantaranya, mengajak masyarakat untuk lebih mencintai budaya dan tradisi leluhur, demi melestarikan budaya bangsa Indonesia, dan dalam kesempatan itu pula Panglima TNI mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut serta mensukseskan dan menjaga kondusifitas wilayah dalam rangka menyambut pesta demokrasi atau Pemilu tahun 2024 mendatang.



