Yudharta Ikuti Sosialisasi Peningkatan Kemampuan Mahasiswa di Universitas Negeri Malang
Sejumlah pimpinan dan delegasi bidang kemahasiswaan di setiap kampus baik negeri maupun swasta mengikuti Sosialisasi Peningkatan Kemampuan Kreatifitas Mahasiswa PKM 5 Bidang oleh Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat pembelajaran dan kemahasiswaan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang bekerjasama dengan Universitas Negeri Malang (UM). (22/09/2017)
Dalam sesi pembukaan Dr. Samsul Hadi selaku WR 3 Universitas Negeri Malang mengemukakan. Yang pertama beliau mengucapkan selamat datang kapada segenap undangan serta Permohonan maaf karena undangan sangat mendadak. Yang kedua PKM mahasiswa Indonesia cukup tinggi, pada tahun anggaran 2016-2017, penelitian mahasiswa mencapai 70.000 proposal yang masuk kementrian, ini menunjukkan bahwa minat mahasiswa semakin bagus. Ketiga, bahwa yang hadir pada sosialisasi ini sebanyak120 mahasiswa dan 30 dosen pendamping.
Peserta yang memadati Aula Pascasarjana, gedung H3 Lt. 2 UM ini sangat banyak, sehingga sangat meriah sekali, salah satu delegasi Universitas Yudharta mengungkapkan “Antusias peserta kali ini tinggi, karena kedatangan mereka menunjukkan semangat untuk mengikuti PKM yang akan dilaksanakan tahun depan, terbukti dengan lolos program PKM ini, nama baik kampus bisa terangkat, dan tentunya dalam pelaksanaan acara ini bisa menambah pengetahuan kami”. Ujar Amin mahasiswa Mesin UYP.
Prof. Umar Mansur (pemateri Pertama) membahas tentang bagaimana cara penulisan PKM, dengan penulisan yang baik dan kesesuaian dengan panduan, maka kemungkinan PKM yang diajukan mahasiswa akan lolos ke Pimnas. Pimnas merupakan puncak kegiatan mahasiswa dalam mengukur intelektualnya mahasiswa. “Dengan semakin banyaknya Inovasi dan kreatifitas mahasiswa, maka perkembangan negara kita semakin maju”. Umar
Prof. Dr. Umar Mansur
Dia menambahkan, meminta kepada seluruh dosen yang hadir untuk berperan serta mendorong mahasiswa sehingga aktif melakukan penelitian dan menuangkan ide sehingga menjadi proposal yang bisa dikirim program PKM. Reviewer Dikti ini mengatakan, banyak sekali faktor yang menyebabkan proposal tidak diterima dan kegagalan meraih juara. Misalnya, tidak ada tanda tangan pembimbing PR III, stempel PT dan format keliru dan jumlah halaman kurang atau berlebih. Tidak ada mitra dan mitra tidak sesuai dengan usulan, serta terlambat mengusulkan.
Dia meminta agar dosen pembimbing memerhatikan topik yang dipilih agar unik, relevan dengan kondisi yang sedang dihadapi. Solusi permasalahan mengandung ide kreatif yang mengarah pada inovatif, dan analisa harus fokus, tajam, pembahasan jadi bermakna. “Masalah harus terkini, terpercaya dan unggul, solusinya harus inovasi teknologi, model, modul yang sederhana (original) dan temuan bahan aktif dan bermanfaat luas,” katanya.
salah satu pakar PKM/Peneliti di Universitas Brawijaya Malang menyambung pada sesi ke dua. Hadir ditengah-tengah sosialisasi, Dr. Ir. Bambang Dwi Argo, DEA dari Universitas Brawijaya khusus untuk sharing terkait kegiatan PKM di UB yang notabene juara umum PIMNAS tiga kali berturut-turut. Bambang memberikan gambaran umum PKM dan PIMNAS serta lesson learn pembinaan PKM di UB.
“Kami menyiapkan ruangan khusus PKM lengkap dengan wifi, laptop, dan printer di setiap fakultas. Sehingga setiap fakultas di UB menargetkan untuk mendapatkan 50 medali. Selain itu, untuk memberikan trigger kepada mahasiswa, kami juga membebaskan uang kuliah selama 2 semester dan uang saku 15 juta bagi yang penerima medali emas,” ungkap Bambang.
Bambang juga menuturkan bahwa wakil dekan di setiap fakultas diberikan tanggung jawab khusus untuk PKM. UB juga menyiapkan dana sebesar 100 Milyar untuk kelancaran PKM. Ia juga sampaikan bahwa di UB muncul ekstrakulikuler seperti sekolah PIMNAS dengan dana setiap fakultas 700 juta.
Dari kedua pemateri tersebut, diharapkan tahun ini PKM di Indonesia khususnya di Jawa Timur bisa meningkat dan berkualitas, serta dapat meningkatkan PKM yang ada di Universitas Yudharta Pasuruan. Nzr