Dies Natalis 16 UYP Persembahkan Seminar Internasional: Massage of the Qur’an in Realizing World Peace

Dalam rangka memeriahkan Dies Natalis Universitas Yudharta Pasuruan (UYP) ke 16, telah diselenggarakan seminar Internasional yang bertajuk Munticultural Verses: Massage of the Qur’an in Realizing World Peace, dalam kesempatan ini ada dua narasumber, yaitu Prof. DR. Said Agil Husin al-Munawar, MA (Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) dan Syekh Prof. Dr. Muhammad Fadhil al-Jaelani al-Hasani (Cicit Shultonul Auliya Syekh Abdul Qodir al-Jailani dari Turki), acara ini dilaksanakan di Aula Universitas Yudharta Pasuruan. 18/03/18
Dalam acara pembukaan, Rektor UYP Dr. H. Saifulah, MHI. Mengungkapkan, “terima kasih kepada semua pihak yang telah mensukseskan acara ini, sehingga bisa lancar”. Harapan beliau dari pencerahan narasumber Prof. Said, agar mempertegas bahwa Al Quran sebagai rahmatal lil alamin, bukan rahmatal lil muslimin. Dan kami berharap pula bahwa setelah seminar ini, keberagaman multikultural dapat terealisasi sehingga bangsa ini bisa damai dan jaya, seperti telah dicita-citakan oleh Bangsa Indonesia.
Keterangan yang dijelaskan oleh Prof. Dr. Said Agil Husin, bahwa secara historis sosiologis multikultural adalah kenyataan yang tidak dapat dihindari, karena memang multikultural adalah suatu keniscayaan. Sesuai dengan sunatullah, semua yang terdapat di dunia sengaja diciptakan dengan penuh keberagaman, tak terkecuali agama. Agama tidak diturunkan dalam konteks ruang dan waktu yang sama, tetapi dalam pengalaman ruang dan waktu yang kompleks. Sehingga agama hadir tidak luput dari kondisi yang melingkupinya, maka multikultural merupakan suatu kenyataan historis yang tidak dapat dihindari. Dalam kesimpulannya, juga mengatakan “Al-Qur’an sebagai pedoman pengantar mencapai perdamaian”. Jelas Prof Said Saat menyampaikan materi.
Sementara itu, Prof. Dr. Muhammad Fadhil al-Jaelani al-Hasani merupakan salah satu ulama’ besar di Turki, beliau sudah menerbitkan 28 kitab yang sudah di cetak. Diantara tafsir al jailani. Beliau sudah keliling ke 40 negara untuk memberikan materi dan mencari manuskrip- manuskrip yang asli, untuk menggali tentang ilmu-ilmu yang telah di pelajari syekh Abdul Qadir al-Jailani. Disamping itu beliau seorang Guru Besar di Universitas Kalifornia. Dalam penyampaian materinya, kita semua harus jadi orang berilmu, faham tentang tafsir, sehingga pemahaman tentang agama tidak dipandang sempit, melainkan dipandang secara kaffah, yang tidak menyalahkan satu sama lain.
______________________________________
Ingin kuliah di Yudharta, klik sini….