Pemanfaatan Sampah Dapur Menjadi Pupuk Cair MOL (Mikro Organisme Local)

Berbicara masalah sampah sudah tidak asing lagi di setiap lingkungan. Salah satunya di lingkungan pemukiman Desa Tambakan Bangil. Pada umumnya pengentasan masalah sampah hanya dilakukan dengan pengumpulan, pengangkutan, dan pembakaran. Akibatnya muncullah polusi udara dan penyumbatan saluran air. Namun sebenarnya hal tersebut dapat diatasi dengan tindakan yang lebih baik, yakni daur ulang (sampah anorganik) dan pembuatan kompos/ MOL (sampah organik).
MOL adalah Mikro Organisme Local. Yang dimanfaatkan starter dalam pembuatan pupuk organik padat maupun cair. Bahan utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu, karbohidrat, glukosa, dan sumber mikroorganisme. Bahan dasar untuk fermentasi larutan MOL dapat berasal dari hasil pertanian, perkebunan, maupun limbah organik rumah tangga. Karbohidrat sebagi sumber nutrisi untuk mikroorganisme dapat diperoleh dari limbah organik seperti air cucian beras, singkong, gandum, rumput gajah, dan daun gamal. Sumber glukosa berasal dari cairan gula merah, gula pasir dan air kelapa, serta sumber mikroorganisme berasal dari sisa kulit buah , sisa sayur , atau sisa nasi (food wize).
Dalam agenda bidang ekonomi KKN kelompok 18 memberikan penyuluhan dan proyek percontohan pembuatan MOL kepada warga Ds. Tambakan Bangil. Antusiasme warga Ds. Tambakan Bangil cukup baik terhadap program yang sedang dicanangkan. Hal tersebut dapat terlihat dalam video proses pembuatan MOL yang terekam.
“Warga yang mengikuti penyuluhan pembuatan MOL dirasa sudah cukup mengerti atas penjelasan yang kami sampaikan. Bahkan ada beberapa warga yang meminta pupuk MOL yang kami bawa untuk diberikan pada tanaman mereka. “ucap anggota Bd. Ekonomi (Tisa Arifi Putriani). Namun, masih diperlukan tahapan pendampingan kepada warga terhadap pelaksanaan program penyuluhan ini.[zam]