Halal Bihalal Pegawai se Yayasan Darut Taqwa

Halal Bihalal sebagai tradisi masyarakat Indonesia sebagai
ajang Silaturahmi dan saling maaf – memaafkan di Hari Raya Idul Fitri, juga
dilakukan Keluarga Besar Yayasan Darut Taqwa, dimana seluruh pengurus yayasan,
mulai dari Dewan Pembina, Dewan Pengawas, Pengurus harian Yayasan Darut Taqwa,
bersama seluruh civitas bapak ibu guru di Yayasan Darut Taqwa, serta civitas
akademi Universitas Yudharta Pasuruan mengikuti kegiatan Halal Bihalal.
Acara dalam menemukan hakikat Idul Fitri tersebut, digelar di
Aula Pancasila UYP pada hari Sabtu, 22 Juni 2019, serta mengangkat tema “
Menguatkan ukhuah menuju Darit Taqwa unggul, berkualitas dan berdaya saing”.
Dalam Tausyiahnya, KH. Soleh Bahrudin menegaskan, bahwa dalam
membangun semangat Keberagaman, serta Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Indonesia, maka dibutuhkan 5M, yaitu Merendahkan Hati, Mengalah, Memaafkan,
Mendoakan serta Musyawarah, paparnya.
Perwakilan Yayasan Darut Tqwa, Ahmad Mubarok, M.Pd dalam
sambutannya juga menegaskan, bahwa pertemuan silaturahmi ini adalah pertemuan
dari hati-kehati, oleh seluruh undangan yang hadir, kegiatan Halal Bihalal
merupakan hari yang sangat kita muliakan, setelah memerangi diri sendiri selama
berpuasa sebulan penuh, dan mereka yang turut merasakan suatu perjuangan
rohani, yang sangat penting dan bermanfaat bagi pembangunan bangsa, untuk itu
atas nama Yayasan Darut Taqwa, baik Pembina, pengurus juga pengawas turut
mengucapkan Minal Aidin Wal Faidzin, mohon maaf lahir dan bathin, mari kita
kembali pada fitrah untuk menuju cita-cita yang baru, harapnya.
Sebagai penyelenggara pendidikan tinggi, kita harus mempunyai
akal dan moralitas yang selalu baik, dalam mendampingi ilmu pengetahuan, dan
dizaman milenial ini memiliki ukuran yang berbeda, dimana kita sudah masuk era
Robot-robot yang memindahkan fikiran kita, sebentar lagi kita akan mengundang
robot yang bisa berjalan dan bisa kita ajak bicara, namun demikian sejatinya
Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna diantara ciptaan yang lain,
untuk itu sebagaimana cita-cita pendiri Yayasan Darut Taqwa, kita ingin
membangun Sumber Daya Manusia yang beraklak mulia, serta menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi, sekali lagi, sebagai Dewan Pembina dan Pimpinan
Yayasan sudah sepantasnya untuk meminta maaf, dan marilah kita tingkatkan
pengabdian untuk bangsa dan negara, ungkap Ahmad Mubarok.