Mahasiswa Yudharta dan Kearifan Lokal desa Gerbo

Pandangan tentang mahasiswa harus fokus dan tekun belajar tidak berlaku bagi mahasiswa yang satu ini, Defrin sapaan akrabnya merupakan salah satu mahasiswa Yudharta Pasuruan program studi Pendidikan Agama Islam yang memiliki pengalaman bisnis cukup banyak. Mulai dari bergabung dalam bisnis multilevel marketing sampai menciptakan bisnis bersama Karang Taruna desanya yang mengandung unsur pengabdian kepada masyarakat.
Mahasiswa semester delapan ini juga pernah mengalami pahit manisnya bekerja sebagai kuli bangunan selama tiga bulan di Surabaya, pengalaman berikutnya dia juga pernah menjadi salah satu karyawan pada sebuah pabrik yang memproduksi tepung makanan selama 1 bulan di Kota yang sama. Semua dilakukannya sekedar untuk mendapatkan pengalaman dalam hidupnya, “pengalaman adalah guru terbaik, ungkapnya.
Defrin adalah mahasiswa yang murah senyum ini mempunyai hobi sebagai kolektor buku, kebanyakan koleksi yang dimilikinya tentunya untuk dibaca sebagai bekal untuk menambah wawasan pengetahuan guna menunjang kelancaran dan kesuksesan studinya, terbukti mahasiswa yang murah senyum ini selalu aktif, kritis dan vokal dalam proses pembelajaran di kelas, hal ini menjadikan suasana belajar kelasnya semakin hidup,
Pada akhir semester ini, selain serius menyusun tugas akhir (skripsi) dia juga sibuk dengan usaha yang bersifat pemanfaatan pekarangan rumah, misalnya saat ini dia sedang budidaya bibit jamur tiram guna melayani masyarakat yang membutuhkan bibit jamur tersebut, “hasilnya cukup lumayan lah untuk menambah uang saku dan biaya kuliah” celetuknya.
Pemuda kelahiran Pasuruan ini memiliki kepekaan bisnis yang cukup bagus, terbukti indahnya alam sekitar desa kelahirannya tidak luput dari pemikiran bisnisnya, dia bersama Karang Taruna dengan didukung masyarakat desa, membentuk desa wisata “Desa Wisata Gerbo” namanya. Inspirasi ini bermula dari lokasi yang memiliki view pegunungan jadi sangat cocok untuk dibuat paket wisata, edukasi selakigus pelestarian budaya lokal. Pengunjung kebanyakan orang menengah ke atas yang pengen tahu bagaimana cara membajak sawah, menanam padi sampai cara menunai hasil panen tanaman padi. Selain wisata bercocok tanam, desa wisatanya juga menyediakan outbound dengan memanfaatkan alam sekitar desa. Karena desa wisata Gerbo ini masih dalam tahap pengembangan, maka membutuhkan finansial yang cukup banyak, namun dia bersama karang taruna selalu berinvosi dengan penuh kesabaran, suatu saat dia yakin tempat wisata desa ini akan bisa berkembang dan mampu berdaya saing di Kabupaten Pasuruan.