Perdana, Program Pascasarjana (S2) PAI Multikultural Menggelar Yudisium

Program Pascasarjana (S2) PAI Multikultural Universitas Yudharta untuk pertama kalinya dalam sejarah menggelar Yudisium perdana di Hall Cottage Saygon Inn, Pasuruan, Rabu (23/10/2019). Sebanyak 46 Mahasiswa telah dikukuhkan sebagai Magister Pendidikan.
Hadir dalam acara tersebut jajaran pimpinan , Rektor Dr. H. Kholid Murtadlo, SE, ME, Wakil Rektor I Dr. Muzakki, MSI, Wakil Rektor II Dr. Asrul Anan, M PdI, dan Wakil Rektor III Dr. Khoirul Huda, M. Hum. Jajaran struktural Fakultas Agama Islam (FAI), Dekan FAI Ahmad Ma’ruf, M. PdI, KPPs PAI Multikultural Dr. Ahmad Marzuki, M. Ag dan juga segenap Dosen Pascasarjana turut hadir pula memenuhi kursi undangan VIP.
Rektor Dr. H. Kholid Murtadlo, SE, ME, memberikan pesan kepada mahasiswa yang lulus kuliah agar bisa menjadikan ilmu pengetahuan yang dapat bermanfaat di masyarakat. Selain itu, jika sudah menjadi alumni tetap menjaga nama baik almamater Universitas Yudharta.
“Selama di kampus yang dihadapi hanya dosen. Nanti kalau sudah di masyarakat yang akan dihadapi lebih kompleks,” imbuhnya.
Ada kejadian lucu yang terjadi saat sambutan KPPs PAI Multikultural Dr. Ahmad Marzuki, S. PdI, M. Ag. Ia menjadi pusat perhatian di atas panggung, karena alih-alih memberi sambutan seperti pada umumnya acara yudisum. Dia lebih memilih untuk santai dan memberi pantun.
“mohon izin untuk menyampaikan pantun untuk peserta yudisium. Terasa hangat sinar surya, elok disimpan penerang senter, peserta yudisium silahkan berkarya jangan lupa dengan almamater”. “ membeli keramik bermerek Kia, Susah mencari kini telah langka, Ingatlah selalu Universitas Yudharta, Pintu gerbang selalu terbuka”.
Sontak, gelak tawa datang dari para undangan yang hadir, terutama para peserta yudisium. Mereka tersenyum mendengar pantun berkesan dari KPPs PAI.
Meski demikian, pria yang biasa dipanggil pak marzuki tetap memberikan kata-kata mutiara yang membangun para peserta yudisium. Marzuki mengingatkan untuk tetap ingat dengan kampusnya saat sukses nanti.
“Saya tutup dengan pantun lagi biar penutupnya meriah. Seekor elang terlihat menyambar, Rupanya menyambar si ikan sepat, Kalau sukses berilah kabar, Biar alumni semua tercatat” tutupnya dengan pantun disusul gemuruh tepuk tangan. Adapun nama-nama yang diwisuda pada strata 2 antaralain: Muhammad Abyan Kamaluddin, Abdul Mukti, Alip Prakosa, Sulistiani, M. Musliq, Khoirul Anwar, Nur Faridah, Fadliyatul Mukhoyaroh, Kalimatul Zuhroh, Muhammad Aminullah, Achmad Yusuf, Masruri, Arief Rahman Hakim, Atim Tinoyo, Makhfud, Sukron Fanani, Mokhamad Rofiq, Roib Santoso, Sifaul Jannah, Sodiq, Makhfud Syawaludin, Samsul Arifin, Afandi, Salis Husniatin, Khoirul Ummah, Miftahul Jannah, Mohamad Fauzi, Ahmad Solehudin, Muhammad Mahfud, Mawan, Didik Kurniawan, Muhammad Syaifudin, M. Zainuri, Muhibbatul Khoiriyah, Muhammad Tholib, Moch. Zuhal Munsif, Nur Rosyidin, Muhammad Idris Marzuki, Muhammad Ali Ridho, Ali Ahmad Badawi Syamsuri, Khilyatun Nisak, Sulihin, Juairiyah, Agus Salim, Khafidhotul Ilmia, Miftakhul Isnaini.