Prodi Ekonimi Syariah Universitas Yudharta Ikuti acara IAEI di Universitas Negeri Malang

Untuk meningkatkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan sebagai bentuk komitmen untuk membawa ekonomi syariah Universitas Yudharta Pasuruan ke akreditasi A, maka perlu mengikuti komunitas asosiasi yang bernama IAEI (Ikatan Ahli Ekonomi Islam). Diantaranya mengikuti acara IAEI di Universitas Negeri Malang, yang diwakili oleh Bapak Sukamto, Bapak Abdillah Mundir. Dalam kegiatan tersebut Universitas Negeri Malang (UM) bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan dan Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) menggelar sarasehan keuangan syariah dengan mengusung tema “mencari format baru pembiayaan infrastruktur sosial berbasis keuangan islam” pada Kamis, (5/3).
Kegiatan sarasehan ini berlangsung di Aula lt.4 gedung D4 Fakultas Ekonomi (FE) UM dan dihadiri oleh ketua DJPPR, Dr. Luky Alfirman, S.T., M.A.,Wakil Rektor I Prof. Dr. Budi Eko Soetjipto, M.Ed., M.Si., Wakil Rektor IV, Prof. Dr. Ibrahim Bafadal, M.Pd., Dekan FE Dr. Cipto Wardoyo, S.E., M.Pd., M.Si., Ak.,CA., jajaran pimpinan FE dan civitas akademik.
DJPPR merupakan unit yang mendukung pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan investasi publik secara efisien sekaligus mengelola risiko dan menjaga kesinambungan fiskal. Sementara IAEI sendiri bergerak sebagai organisasi para akademisi dan praktisi dalam melakukan pengkajian, pengembangan, pendidikan dan sosialisaasi Ekonomi Islam.
Sarasehan yang didukung penuh oleh DJPPR ini disambut baik oleh WR I UM sebagaimana dalam sambutannya. “Terkait pembiayaan ini hampir tiga tahun UM mendapat pendanaan dari Islamic Development Bank (IsDB). Salah satu bentuk nyatanya sudah berdiri dua gedung kembar masing-masing sembilan lantai yang dapat digunakan untuk aktivitas akademik. Proyek yang saat ini akan kami garap untuk mewujudkan cita-cita yakni memajukan UM yaitu membenahi internal pendidikan vokasi dan mengembangan kawasan bisnis. Dilanjutkan oleh ketua DJPPR yang menyampaikan tujuan diselenggarakannya sarasehan yaitu munculnya inovasi bidang ekonomi. “Disini kami ingin menggali lebih banyak lagi inovasi-inovasi dari para ahli ekonomi islam. Bahwa pondasi besar dalam lingkup keuangan yakni trust dan kejujuran. Kami berupaya menghasilkan cara mendesain keuangan syariah yang menarik dan menggali potensi-potensi yang ada. Harapannya ekonomi Islam bisa bekolaborasi dalam mengembangakan ekonomi syariah di Indonesia. Selain itu adanya IAEI ini seharusnya bisa menjadi mitra diskusi dengan ahli ekomoni yang berperan dalam civitas akademik pengajar atau peneliti. Kebiasaan kita berdiskusi dan melibatkan ahli ekonomi di IAEI memang kita tumbuhkan. Hasil sumbangan ide yang dikembangkan bisa menjadi sumbangsih dalam meningkatkan ekomoni syariah ini,” jelasnya.
