Kado dibulan Kelahirannya, Yudharta Masuk Top 20 PTNU Se-Indonesia

Yudharta.ac.id-Bertepatan dengan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke 75, Universitas Yudharta yang diresmikan pada bulan agustus 18 tahun silam, mendapat kado istimewa dibulan kelahiranya, pasalnya Perguruan Tinggi dilingkungan Pesantren NU tersebut mendapat kado masuk dalam Top 20 PTNU Se-Indonesia.
Berdasarkan pemeringkatan klastersasi Perguruan Tinggi se-Indonesia Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Yudharta berada diurutan ke 13 berhasil mengunguli beberapa kampus lainnya, bahkan dari data tersebut Yudharta merupakan satu-satu Perguruan Tinggi di Pasuruan yang masuk twenty best colleges.
Rektor Universitas Yudharta Pasuruan Dr. Kholid Murtadho sangat bersyukur diusia Kampusnya yang ke 18, bisa masuk kategori PTNU 20 terbaik di Indonesia, Beliau juga berharap kepada civitas akademika untuk terus mengembangkan pengajaran, penelitian dan pengabdian biar tetap memberikan keberkahan.
Sementara itu Wakil Rektor 3 Universitas Yudharta, Dr.Khoirul Huda menyampaikan rasa syukurnya, mendapat kado istimewa ini, Dirinya juga mengaku bahwa akan terus berupaya meningkatkan kualitas perguruan tingginya.
“Alhamdulillah, ini menjadi kado dihari kemerdekaan, kita masuk top 20 PTNU se-Indonesia”
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam menjelaskan bahwa tujuan utama klasterisasi adalah untuk menyediakan landasan bagi pengembangan kebijakan pembangunan, pembinaan perguruan tinggi serta untuk mendorong perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas pelaksanaan tridharma perguruan tinggi secara berkelanjutan.
“Selain itu, klasterisasi perguruan tinggi berfungsi untuk menyediakan informasi kepada masyarakat umum tentang kualitas kinerja perguruan tinggi di Indonesia,” katanya.
Lebih lanjut Nizam menjelaskan pada tahun 2020 ini, berbagai informasi terkait kinerja perguruan tinggi Indonesia kembali diidentifikasi berdasarkan empat aspek utama antara lain mutu sumber daya manusia dan mahasiswa (input), pengelolaan kelembagaan perguruan tinggi (proses), capaian kinerja jangka pendek yang dicapai oleh perguruan tinggi (output), dan capaian kinerja jangka panjang perguruan tinggi (outcome). Masing-masing indikator ini terdiri atas sejumlah kriteria penilaian.
Indikator Input meliputi: persentase dosen berpendidikan doktor (S3); persentase dosen dengan jabatan Lektor Kepala dan Guru Besar; rasio jumlah mahasiswa terhadap dosen; jumlah mahasiswa asing; dan jumlah dosen yang bekerja sebagai praktisi di industri.
Sementara indikator Proses terdiri atas: akreditasi institusi Badan Akreditasi Nasional-Pendidikan Tinggi (BAN-PT); akreditasi program studi BAN-PT; pembelajaran daring; kerja sama perguruan tinggi; kelengkapan laporan PD Dikti; jumlah program studi yang bekerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau QS Top 100 World Class University (WCU) by subject; prodi yang melaksanakan program Merdeka Belajar; dan mahasiswa yang mengikuti program Merdeka Belajar.
Adapun indikator Output meliputi: jumlah artikel ilmiah terindeks per dosen; kinerja penelitian; kinerja kemahasiswaan; dan jumlah program studi yang terakreditasi/bersertifikasi internasional.
Sedangkan indikator Outcome terdiri atas: kinerja inovasi; persentase lulusan yang memperoleh pekerjaan dalam waktu enam bulan; jumlah sitasi per dosen; jumlah paten per dosen; dan kinerja pengabdian masyarakat.